KEJANG TONIK KLONIK MIOTONIK

KEJANG TONIK

Kejang ini biasanya terjadi pada bayi baru lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dengan masa kehamilan kurang dari 34 minggu dan bayi dengan komplikasi prenatal berat. Bentuk klinis kejang tonik yaitu berupa pergerakan tonik satu ekstremitas atau pergerakan tonik umum dengan ekstensi lengan dan tungkai yang menyerupai desebrasi, atau ekstensi tungkai dan fleksi lengan bawah dengan bentuk dekortifikasi. Bentuk kejang tonik yang menyerupai desebrasi haris dibedakan dengan sikap epistotonus yang disebabkan oleh rangsang meningkat karena infeksi selaput otak atau kernikterus.

KEJANG KLONIK

Kejang klonik dapat berbentuk fokal, unilateral, bilateral dengan permulaan fokal dan multifokal yang berpindah-pindah. Bentuk klinik kejang fokal berlangsung antara 1 - 3 detik, terlokalisasi dengan baik, tidak disertai gangguan kesadaran, dan biasanya tidak diikuti oleh fase tonik. Bentuk kejang ini disebabkan oleh kontusio serebri akibat trauma fokal pada bayi besar dan cukup bulan atau oleh ensefalopati metabolik.

KEJANG MIOKLONIK

Gambaran klinis yang terlihat adalah gerakan ekstensi dan fleksi lengan atau keempat anggota gerak yang berulang dan terjadinya cepat. Gerakan tersebut menyerupai gerakan refleks moro. Kejang ini merupakan pertanda kerusakan susunan saraf pusat yang luas dan hebat. Gambaran EEG kejang mioklonik pada bayi tidak spesifik.

0 comments:

Post a Comment