TB Kelenjar
Tuberculosis kerap dikenal sebagai penyakit flek paru-paru.
Padahal TBC juga bisa menyerang organ lain seperti usus, kulit hingga kelenjar. Karenanya waspadai ketika muncul benjolan pada leher ataupun tubuh anda.
Pemeriksaan sejak dini akan membantu mendeteksi adanya TBC ekstra paru.
Saat ini Indonesia merupakan salah satu pemasok penderita TBC terbesar didunia setelah Cina dan India. Ternyata TBC bisa muncul diluar organ paru. Beberapa penyakit TBC ekstra paru yang ditemukan antara lain TBC Kelenjar, TBC Usus, TBC Kulit, Mengitis TBC, TBC Ginjal, dan TBC Hati. Jenis penyakit TBC ini bisa menyerang organ tubuh selain paru.
TBC Kelenjar ditemukan disekitar leher dan di beberapa pembesaran kelenjar getah bening. Salah
satu kelenjar getah bening yang banyak terserang adalah kelenjar yang ada di leher. Kelenjar getah bening itu terdapat pada beberapa bagian tubuh yang berbeda
mulai dari leher, ketiak, sela paha serta didalam perut. Dan bila terjadi infeksi pada tubuh biasanya kelenjar itu akan membengkak. Infeksi kelenjar itu sendiri terbagi menjadi dua yaitu infeksi nonspesifik yakni infeksi akibat adanya peradangan organ tubuh lain dan infeksi spesifik yakni adanya tubercolusis (TBC) kelenjar atau penyakit kelamin.
Jika dilihat dari gejala klinisnya, derita TBC kelenjar diawali demam berkepanjangan, batuk lama, nafsu makan menurun, serta munculnya benjolan-benjolan pada leher atau ketiak serta sela paha. Hanya saja,
yang paling banyak ditemukan adalah adanya benjolan dileher.
Benjolan yang merupakan pembesaran kelenjar itu biasanya akan terlihat mengelompok. Dan suatu saat benjolan-benjolan tersebut akan pecah serta mengeluarkan cairan seperti nanah. Sebagai langkah antisipasi
jika memang terdapat benjolan pada bagian tubuh seperti leher, ketiak serta sela paha segera periksakan diri ke dokter..
Gejalanya memang tidak terlalu dapat dirasakan oleh penderitanya. Tiba-tiba benjolannya sudah semakin membesar saja. Kelenjar di lehar membengkak bahkan menyebar ke bagian lainnya. Hal tersebut terjadi karena adanya peradangan pada kelenjar getah bening akibat bakteri TBC itu. Tubuh mulai agak lemah, tidak kuat kecapekan. Kalau capek kadang tiba-tiba sedikit demam dan kelenjar leher pun ikut-ikutan panas.
Untuk pemeriksaan dini, biopsi masih menjadi satu-satunya cara yang bisa membantu seseorang mengetahui
penyebab terjadinya pembekakan kelenjar getah bening pada tubuh. TBC paru bisa disembuhkan dengan mengkonsumsi obat secara terus menerus selama enam bulan, sedangkan penyembuhan TBC kelenjar membutuhkan waktu yang lebih lama, yakni 9 bulan.
Meski TBC kelenjar masuk dalam kategori TBC tetapi penyakit ini bukanlah tipe penyakit yang akan menular ke orang lain. Kecuali penderita TBC kelenjar bersangkutan juga menderita penyakit TBC paru. Penjagaan kondisi tubuh harus selalu diperhatikan. Misalnya dengan menganut pola hidup sehat, yakni
makan dan olahraga teratur, istirahat cukup dan bila perlu rajin mengkonsumsi multivitamin. Sebab dengan tubuh yang sehat, seseorang lebih siap mempertahankan diri dari serangan penyakit.
Ket : Artikel dimuat pada Tabloid Nurani
Edisi 579.Maret I.2012 ( kolom kesehatan
wanita )
Padahal TBC juga bisa menyerang organ lain seperti usus, kulit hingga kelenjar. Karenanya waspadai ketika muncul benjolan pada leher ataupun tubuh anda.
Pemeriksaan sejak dini akan membantu mendeteksi adanya TBC ekstra paru.
Saat ini Indonesia merupakan salah satu pemasok penderita TBC terbesar didunia setelah Cina dan India. Ternyata TBC bisa muncul diluar organ paru. Beberapa penyakit TBC ekstra paru yang ditemukan antara lain TBC Kelenjar, TBC Usus, TBC Kulit, Mengitis TBC, TBC Ginjal, dan TBC Hati. Jenis penyakit TBC ini bisa menyerang organ tubuh selain paru.
TBC Kelenjar ditemukan disekitar leher dan di beberapa pembesaran kelenjar getah bening. Salah
satu kelenjar getah bening yang banyak terserang adalah kelenjar yang ada di leher. Kelenjar getah bening itu terdapat pada beberapa bagian tubuh yang berbeda
mulai dari leher, ketiak, sela paha serta didalam perut. Dan bila terjadi infeksi pada tubuh biasanya kelenjar itu akan membengkak. Infeksi kelenjar itu sendiri terbagi menjadi dua yaitu infeksi nonspesifik yakni infeksi akibat adanya peradangan organ tubuh lain dan infeksi spesifik yakni adanya tubercolusis (TBC) kelenjar atau penyakit kelamin.
Jika dilihat dari gejala klinisnya, derita TBC kelenjar diawali demam berkepanjangan, batuk lama, nafsu makan menurun, serta munculnya benjolan-benjolan pada leher atau ketiak serta sela paha. Hanya saja,
yang paling banyak ditemukan adalah adanya benjolan dileher.
Benjolan yang merupakan pembesaran kelenjar itu biasanya akan terlihat mengelompok. Dan suatu saat benjolan-benjolan tersebut akan pecah serta mengeluarkan cairan seperti nanah. Sebagai langkah antisipasi
jika memang terdapat benjolan pada bagian tubuh seperti leher, ketiak serta sela paha segera periksakan diri ke dokter..
Gejalanya memang tidak terlalu dapat dirasakan oleh penderitanya. Tiba-tiba benjolannya sudah semakin membesar saja. Kelenjar di lehar membengkak bahkan menyebar ke bagian lainnya. Hal tersebut terjadi karena adanya peradangan pada kelenjar getah bening akibat bakteri TBC itu. Tubuh mulai agak lemah, tidak kuat kecapekan. Kalau capek kadang tiba-tiba sedikit demam dan kelenjar leher pun ikut-ikutan panas.
Untuk pemeriksaan dini, biopsi masih menjadi satu-satunya cara yang bisa membantu seseorang mengetahui
penyebab terjadinya pembekakan kelenjar getah bening pada tubuh. TBC paru bisa disembuhkan dengan mengkonsumsi obat secara terus menerus selama enam bulan, sedangkan penyembuhan TBC kelenjar membutuhkan waktu yang lebih lama, yakni 9 bulan.
Meski TBC kelenjar masuk dalam kategori TBC tetapi penyakit ini bukanlah tipe penyakit yang akan menular ke orang lain. Kecuali penderita TBC kelenjar bersangkutan juga menderita penyakit TBC paru. Penjagaan kondisi tubuh harus selalu diperhatikan. Misalnya dengan menganut pola hidup sehat, yakni
makan dan olahraga teratur, istirahat cukup dan bila perlu rajin mengkonsumsi multivitamin. Sebab dengan tubuh yang sehat, seseorang lebih siap mempertahankan diri dari serangan penyakit.
Ket : Artikel dimuat pada Tabloid Nurani
Edisi 579.Maret I.2012 ( kolom kesehatan
wanita )
0 comments:
Post a Comment